Seperti manusia, merpati balappun harus mulai latihan dari dini yaitu umur 3,5 s.d 4 bulan dan rutin dalam melakukan melakukan latihan fisik.
Tujuannya adalah agar otot-otot pembalap terbentuk dengan baik dan kondisi fisik pebalap menjadi prima mental juga terjaga dengan baik dan menjadi petarung sejati.
Keketan/Giringan I dan Latihan I : target jarak tempuh max. 25 M
Hari 1 : Latihan harus dimulai dari jarak pendek : 1 m, 2 m , 5m 7 m & 10 m
Jarak 10 M ini diulang terus sampai pembalap terbang lurus & shooting kencang.
Perhatikan begitu pembalap lelah/ tembakan melemah harus segera istiharat.
Dalam istirahat pembalap kasih minum sedikit, semprot daging dada dan ketiak sayap, fungsi penyemprotan ini disamping mendinginkan suhu badan pembalap juga berfungsi agar pembalap tidak terbang naik dan tetap terbang bawah mendatar.
Setelah cukup isirahat dalam kondisi dada dan ketiak sayap masih lembab latihan dimulai lagi dari jarak 5 m kemudian 10 m diulang terus
Lakukn 3 s.d 5 kali putaran latihan hari 1 ini.
Dalam jarak pendek ini betina tetap menempel ditanah.
Hari 2 : Latihan masih tetap dimulai dari jarak pendek : 5m kemudian10 m x 7
Istirahat setiap 5 menit
Putan ke 2 masih tetap menempuh jarak 10 m x7
Putaran ke 3 dimulai dari 10 m, kemudian mundur 15 M x7
Perhatikan jika pembalap shooting tetap kecang diulang terus, jika tidak kembali ke jark 10 M, dst
Hari 3 : Latihan masih tetap dimulai dari jarak pendek : 5m 10 mx5
Putan ke 2 masih tetap menempuh jarak 10 m kemudian 15Mx7
Putan ke 3 masih tetap menempuh jarak 10 m ,15M dan 20 M
Putan ke 4 dimulai 15m, 20 m dan 25 M
Hari 4 : dimulai dari 10 m, 15 m, 20 m dan 25 M
Ingat jarak 25 M adalah jarak maximal.
Tujuannya adalah mempertahnkan pembalap tetap terbang lurus datar dan shootingnya kecang.
Perhatikan dalam jarak pendek ini betina tetap menempel ditanah
Keketan atau Giringan II.
Target jarak tempuh max 50 M
Hari 1 dan hari ke 2 tetap menempuh jarak max 25 M
Hari ke 3 sampai 40 M
Hari ke 4 baru mencapi 50 M
Keketan atau Giringan III.
Target jarak empuh max 75 M
Keketan atau Giringan IV. ( 2 bulan)
Target jarak empuh max 100 M
Keketan atau Giringan V.
Apabila jarak tempuh 100m pembalap sudah benar2 lurus dan shooting tetap kencang dan tepat , pembalap bisa ditambah jarak tempuh sampai dengan 150M
Dijarak tempuh ini joki mulai mengatur tembakan yang dikehendaki, jika joki tidak gemuk usahakan tembakan setinggi lutut dan jongkok dan peluk dalam perut agar pada saat lomba yang sesungguhnya pembalap tidak akan lepas.
Keketan berikutnya mulai diundur pelan-pelan untuk menempuk jarak lomba yang 1 yaitu 500 m .
Perhatikan agar pembalap tetap terbang lurus , begitu terbang goyang dan mengambang apalagi berputar langung tarik kedepan lagi dalam jarak pendek atau jarak ideal tetap terbang datar dan lurus.
Jarak tempuh 500m atau sprint ini diulang terus sampai pembalap benar-3 kencang, setelah kencang bisa diundur 750m dan 1000 M atau jarak lomba yang sebenarnya.
Untuk latihan-2 selanjutnya walaupun sudah mencapai jarak 1000M, latihan rutin tetap dimulai dari pendek miniml 50 m sebagai warming up, dst.
Tujuannya adalah agar otot-otot pembalap terbentuk dengan baik dan kondisi fisik pebalap menjadi prima mental juga terjaga dengan baik dan menjadi petarung sejati.
Keketan/Giringan I dan Latihan I : target jarak tempuh max. 25 M
Hari 1 : Latihan harus dimulai dari jarak pendek : 1 m, 2 m , 5m 7 m & 10 m
Jarak 10 M ini diulang terus sampai pembalap terbang lurus & shooting kencang.
Perhatikan begitu pembalap lelah/ tembakan melemah harus segera istiharat.
Dalam istirahat pembalap kasih minum sedikit, semprot daging dada dan ketiak sayap, fungsi penyemprotan ini disamping mendinginkan suhu badan pembalap juga berfungsi agar pembalap tidak terbang naik dan tetap terbang bawah mendatar.
Setelah cukup isirahat dalam kondisi dada dan ketiak sayap masih lembab latihan dimulai lagi dari jarak 5 m kemudian 10 m diulang terus
Lakukn 3 s.d 5 kali putaran latihan hari 1 ini.
Dalam jarak pendek ini betina tetap menempel ditanah.
Hari 2 : Latihan masih tetap dimulai dari jarak pendek : 5m kemudian10 m x 7
Istirahat setiap 5 menit
Putan ke 2 masih tetap menempuh jarak 10 m x7
Putaran ke 3 dimulai dari 10 m, kemudian mundur 15 M x7
Perhatikan jika pembalap shooting tetap kecang diulang terus, jika tidak kembali ke jark 10 M, dst
Hari 3 : Latihan masih tetap dimulai dari jarak pendek : 5m 10 mx5
Putan ke 2 masih tetap menempuh jarak 10 m kemudian 15Mx7
Putan ke 3 masih tetap menempuh jarak 10 m ,15M dan 20 M
Putan ke 4 dimulai 15m, 20 m dan 25 M
Hari 4 : dimulai dari 10 m, 15 m, 20 m dan 25 M
Ingat jarak 25 M adalah jarak maximal.
Tujuannya adalah mempertahnkan pembalap tetap terbang lurus datar dan shootingnya kecang.
Perhatikan dalam jarak pendek ini betina tetap menempel ditanah
Keketan atau Giringan II.
Target jarak tempuh max 50 M
Hari 1 dan hari ke 2 tetap menempuh jarak max 25 M
Hari ke 3 sampai 40 M
Hari ke 4 baru mencapi 50 M
Keketan atau Giringan III.
Target jarak empuh max 75 M
Keketan atau Giringan IV. ( 2 bulan)
Target jarak empuh max 100 M
Keketan atau Giringan V.
Apabila jarak tempuh 100m pembalap sudah benar2 lurus dan shooting tetap kencang dan tepat , pembalap bisa ditambah jarak tempuh sampai dengan 150M
Dijarak tempuh ini joki mulai mengatur tembakan yang dikehendaki, jika joki tidak gemuk usahakan tembakan setinggi lutut dan jongkok dan peluk dalam perut agar pada saat lomba yang sesungguhnya pembalap tidak akan lepas.
Keketan berikutnya mulai diundur pelan-pelan untuk menempuk jarak lomba yang 1 yaitu 500 m .
Perhatikan agar pembalap tetap terbang lurus , begitu terbang goyang dan mengambang apalagi berputar langung tarik kedepan lagi dalam jarak pendek atau jarak ideal tetap terbang datar dan lurus.
Jarak tempuh 500m atau sprint ini diulang terus sampai pembalap benar-3 kencang, setelah kencang bisa diundur 750m dan 1000 M atau jarak lomba yang sebenarnya.
Untuk latihan-2 selanjutnya walaupun sudah mencapai jarak 1000M, latihan rutin tetap dimulai dari pendek miniml 50 m sebagai warming up, dst.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar