Senin, 13 Juli 2009

croosing silang merpati

Ternak, prinsipnya menyatukan 2 karakter/sifat individu. Dari penyatuan ini diharapkan ke 2 karakter/sifat tsb turun ke anakannya, bersinergy secara harmonis sehingga menghasilkan karakter baru yg lebih berkualitas.

Namun, tiada yg sempurna di dunia ini. Termasuk merpati balap atau tinggi. Sebagus apapun selalu ada kekurangannya.
Seekor burung tinggian yg mampu terbang tinggi, putus, jatuh atas kepala, tapi sayangnya kalo dibawa terbang tanggung selalu kalah dari depan (sprint kurang). Demikian juga burung yg jago dari depan, akan kesulitan kalau dibawa terbang terlalu tinggi (ga bisa turun).
Di merpati balap, ada burung sprint cepat, tapi tembaknya kurang. Ada juga yg tembaknya bagus, tapi sayang mentalnya jelek. dll, dsb.
Kita sebagai peternak hanya bisa berusaha semaksimal mungkin agar hasil ternakan kita mendekati sempurna.

Untuk itu ada 2 alternatif pilihan yg bisa ditempuh dalam beternak :
1. Haruskah kita ternak dgn mencari pasangan yg mampu menutupi kekurangan indukan kita..??
atau
2. Menyadari bahwa tdk ada yg sempurna, dan mencari indukan yg mampu lebih memaksimalkan kelebihan indukan kita..?

Indukan yang utamakan memang betina yg punya trah dan karakter bagus maksudnya dari darah2 cewekan kakak2nya yg terbreeding sudah menghasilkan pembalap yg berkarakter sama/ada kemiripan, biasanya mempunyati type Start Modot, bila kegandeng musuh langsung pukul dan lari kedepan, shut nusuk 1 titik, tentu saja hal ini setelah terlebih dahulu diseleksi lewat pegangan warna, tampang dan kecocokan dg feeling kita. kalau pemain2 lama yang saya kenal untuk daerah tengahan (Jateng s/d Jatim) mereka memang sangat peliiiit banget ngeluarin anakan betina yg punya type tersebut, bahkan mereka lebih rela dipoultry dari pada menjualnya ke orang lain yg dibuktikan ringnya dikembalikan ke si Boss, Si Boss type ini biasanya lebih suka Taruhan daripada ikut Lomba.

Crossingnya dengan Indukan jantan standard (kalau punya type sama seperti cewekan diatas lebih bagus), dan menurut feeling kita yg serasi bentuk katuragannya, serta kedua2nya dlm kondisi fit dan cukup umur, namun tidak sedarah langsung (Kakak + Adik). Sukses breeding rata2 karakter anakkannya sama/hampir sama typenya, dan bila satu teluran jantan semua salah satunya kemungkinan kurang bagus.

Kalau breeding dengan type saling mengisi Shut kencang+Pelan, Tinggi + rendah dll, saya pernah coba jarang yang nyatu sesuai keinginan kita, malahan yg muncul ya type salah satu dari indukan tersebut. Namun kalau crossing model postur blesteran (Pos+Jawa) dll malah berhasil sih betuk katuragannya, yah sama seperti Nafa Urbach(Indo-Belanda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar