Munculnya penyakit malaria unggas pada kondisi seperti bulan Mei-Agustus adalah siklus yang sudah sangat sering dijumpai, atau bisa ditebak rutin siap menyerang kandang-kandang ayam. Akibat yang ditimbulkan karena curah hujan yang tinggi ini adalah tingkat penyakit malaria pada unggas yang banyak menyerang beberapa peternakan unggas di daerah dataran rendah.
Genangan air menjadi medium yang ideal bagi perkembangbiakan nyamuk dan serangga lain. Penyakit yang disebabkan oleh protozoa Plasmodium Gallinaceum ini banyak menyerang terutama ayam buras atau ayam petelur yang dipelihara dekat lingkungan yang terdapat lahan berair. Penyakit ini dapat menular terutama pada ayam yang sekandang, dengan nyamuk sebagai hospes intermedietnya.Gejala klinis yang ditunjukkan adalah munculnya bintik-bintik merah di bawah kulit dan di permukaan kulit, bahkan otot. Ayam terlihat sangat lesu dan sangat sering menggigil kedinginan. Feses akan berwarna kehijauan dan encer. Tingkat kematiannya tidak tinggi, namun cukup membuat bingung para teknisi kesehatan ayam di lapangan dalam mendiagnosa penyakit sebenarnya. Terlebih lagi penyakit ini sering diikuti dengan sejumlah ayam yang menderita lumpuh dan melanjut dengan kematian, walaupun penyebab kematian sudah pasti bukan karena penyakit ini, melainkan karena sesak nafas akibat terinjak-injak ayam lainnya. Pemeriksaan bedah bangkai menunjukkan perubahan pada beberapa organ dalam. Hati, paru-paru, usus, dan bursa fabrisius mengalami pembengkakan. Perubahan yang paling mencolok adalah perubahan warna pada hati dan ginjal yang menjadi berwarna dominant coklat kehitaman.
Pencegahan nyamuk yang menyerang unggas tidak lepas dari cara-cara pencegahan nyamuk pada umumnya. Pemberian multi vitamin, minuman elektrolit serta desinfeksi kandang dan lingkungan terbukti ampuh mengatasi penyakit ini. Pencegahan dapat dilakukan dengan membersihkan sarang-sarang nyamuk, abatisasi, yaitu penanggulangan stadium pra-dewasa nyamuk dengan abate satu sendok makan yang dilarutkan untuk 100 liter pada bak penampungan air, bisa juga dengan melakukan drainase pada genangan air di sekitar kandang. Untuk menanggulangi serangan nyamuk bisa dengan pemasangan kelambu atau screen di kandang untuk mencegah masuknya nyamuk, menggunakan zat penolak (repellents) misalnya indalone dan rutger 612.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar