Susu sangat penting dalam kebutuhan sehari – hari, karena mengandung tiga komponen penting susu yaitu kalsium, protein, dan riboflavin ( vit B12). Jumlah konsumsi susu yang disarankan adalah 1 quart atau setara dengan 0,946 liter. Susu mengandung sejumlah protein yang penting bagi tubuh. Pada saat umur 6 tahun kebawah, jumlah protein kalsium anak, mampu dicukpi sepenuhnya oleh susu. Namun pada umur 14-20 tahun dapat mencukupi setengah kebutuhan protein tubuh. Protein sendiri merupakan senyawa kompleks dari penyusun rantai-rantai asam amino.
Didalam susu mengandung 4 macam protein yaitu kasein, α-laktalbumin, β-laktaglobulin, dan immunoglobulin. Kasein penyusun 80% protein di dalam susu. Mengandung phopor yang terikat dalam asam amino. α-laktalbumin dan β-laktaglobulin mengandung sulfur berupa cystin dan tryptophan. Dalam pakan sehari-hari vitamin A dan B12 masih sedikit terkandung didalam pakan, dan susu menjadi pemenuh kebutuhan sehari-hari. Lemak susu mengandung keistimewaan. Lemak sus mengandung lemak rantai pendek (C2-C4) dan rantai sedang sampai dengan atom C14 sekitar 70% dari total lemak susu . semakin pedek rantai lemak susu, maka semakin muudah untuk dicerna oleh tubuh. Selain ini juga mengandung kolesterol yang sedikit sekitar 11mg ditiap 100g susu.
Menurut ketetapan yang dikeluarkan dalam
· kadar lemak : 2,8%
· Kadar solid Non Fat (SNF) : 79%
· Berat Jenis (BJ) susu : 1,028
· Jumlah maksimum kuman : 3 juta cc
· Methylene Blue Reduktase Test (MBRT) : 2-5 jam
Namun demikian antara Gabungan Ko[erasi Susu Indonesia (GKSI) dan Industri Pengolah Susu (IPS) diadakan kesepakatan syarat minimum susu standar yang diterima IPS, adalah:
· Kadar lemak : 3,3%
· Kadar SND : 7,7%
· Dan angka kuman : 5-10 juta/ cc
Berdasarkan Widyakarya, NASLIPI 1970, kebutuhan protein di Indonesia 50gram dan 15gram diantaranya protein hewani yang terdiri dari 10gram berasal dari ikan dan 5 gram berasal dari ternak. Jumlah konsumsi protein hewani 5 gram asal ternak diharapkan dapat dipenuhi dari konsumsi daging 8,1 kg, telur 2,2 kg, dan susu 2,2 liter perkapita pertahun. Permasalahan dalam penyediaan protein hewani di Negara berkembang saat ini adalah produksi ternak tergantung terhadap tanah yang tidak ditanami tanaman pangan, kondisi iklim yang kurang medukung dan pakan tidak menunjang produksi ternak seperti temperature, dan masalah ketiga adalah income perkapita yang rendah di Negara berkembang.
Walaupun susu memegang peranan penting dalam kebutuhan pangan harian manusia, akan tetapi terdapat factor pembatas dalam penggunaan susu, dimana sebagian orang dwasa mengalami lactose intolerance, yaitu kekurangan produksi enzim lactase dalam saluran pencernaannya. Hal tersebt berpengaruh apabila ia sedang mengkonsumsi susu. Maka pencernaannya tidak mampu unuk melaktosa susu dan mengakibatkan terjadinya diare dan kembung.
Peranan sapi perah dalam produksi protein hewani.
Sapi perah memiliki peranan yang baik dalam mengubah protein pakan menjadi protein yang ibutuhkan dalam pakan manusia..
Tabel konversi protein kasar dari Grain menjadi protein kasar susu
Input Laktasi | Produksi Susu (ibu) | Lemak | Protein kasar Input ( ibu ) | Protein kasar output (ibu) |
3.166 lbs gram dan konsentrat | 11649 | 3,69 | 392 | 376 |
6,538 lbs grain dan konsentrat | 22000 | - | 1043 | 671 |
Heifer beranak 1, tanpa grain | 7022 | 4 | 0 | 257 |
Tanpa grain dan diberi Hay alfalfa | 13420 | - | 0 | 416 |
Sapi prah juga terdapat di daerah tempereur yang lembab atau dingin. Ekspor susu umunya dala bentuk mentega, susu evaporated dan susu kental,susu bubuk, dan beberapa macam susu yang telah diproses.
SUSU
Susu dipandang dari segi peternakan adalahsuatu sekresi kelenjar susu dari sapi yang sedang laktasi atau ternak yang sedang laktasi, yang diperah dengan sempurna tidak teramsuk kolostrum serta ditambah ata dikurangi oleh suatu komponen. Susu meurut direktorat jendral peternakan 1983 ialah cairan dari ambin sapi yang sehat dengan pemerahan yang benar dan sempurna, tanpa produk pengolaha susu, sehingga dapat kemungkinan berlainan setelah susu tersebut mengalami perlakuan ataupun pengolahan.
Jalur pemasaran susu dari peternak ada dua jalur yaitu langsung ke konsumen dan melalui Industri Pengolahan susu (IPS). Produk olahan susu ddapat berupa berbagai macam yaitu: susu cair, susu pasteurisasi, susu sterilisasi, susu homogenisasi, susu skim atau susu tanpa lemak, butter milk. Produk susu fermentasi contohnya yogurt, kefir, dan kismis. Contoh susu kosentrasi contohnya susu kental manis. Sedang produk lain berupa susu bubk, susu skim bubuk, dry krim, nan fat dry cream, dry butter milk. Serta produk lainnya seperti butter, ice cream, dan keju.
Standard Susu
Berdasarkan ketetapan dari direktorat jendral peternakan tahun 1983 adalah:
a) Warna, bau, rasa, kekentalan : tidak ada perubahan
b) Berat jenis ( pada suhu 270C) : 1,028
c) Kadar lemak sekurang-kurangnya : 2,8%
d) BKTL sekurang-kurangnya : 8%
e) Derajat asam : 4,5-70SH
f) Uji alcohol 70% : negtif
g) Uji didih : negatif
h) Uji beku : -0,52 sampai -0,56 0C
i) Kadar protein sekurang-kurangnya : 2,7%
j) Angka reduktase :2-5 jam
k) Jumlah kuman yang dapat dibiakkan
tiap ml setinggi-tingginya :3juta
Keadaan Susu
Keadaan susu meliputi Warna, bau, rasa, kekentalan, kebersihan, Derajat asam, Uji alcohol, Angka reduktase , Uji didih, Uji beku, jumlah bakteri dalam susu. Dibicarakan pula mengenai klasifikasi susu dan defect susu. Susunan susu meliputi : Berat jenis, kadar lemak, BKTL
Susunan Susu
Berat jenis dan bobot spesifik susu
Berta jenis adalah berat dibagi vo;ume, sedangkan bobot speifik dalah berat jenis suatu at dibagi dengan berta jais air pada suhu yang sama. Variasi bobot spesifik susu berkisar antara 1,027-1.035 atau dengan rata-rata 1,032. Penentuan Bj dengan alat yang disebut laktodensitometer.
Kadar lemak
Kadar lemak dapat diuju dengan metode Gerber atau Bobcock, tetapi ada cara penenuan yang lain separtyi dengan metode Majonier biasanya unti penentuan lemak e
Tidak ada komentar:
Posting Komentar