
Sebagian besar penduduk negara ini tentu tidak asing lagi mendengar hewan yang bernama kambing. Kambing memiliki pesona tersendiri bagi masyarakat kita, baunya yang khas membuat sebagian orang enggan mendekatinya namun dibalik itu semua hewan yang satu ini memiliki kandungan protein yang bergizi tinggi. Hampir disetiap desa di penjuru negeri ini masyarakat kita memelihara kambing sebagai tabungan hidup yang sewaktu-waktu bisa di jual. Terlebih lagi menjelang hari yang sangat sakral bagi umat muslim (Hari Raya Qurban), kebutuhan akan ternak kambing sangat banyak dan terkadang kekurangan.
Berbagai permasalahan sering mengganggu kesehatan ternak kambing, baik itu serangan penyakit, gangguan pertumbuhan dan reproduksi hingga kematian kambing yang membuat peternak hanya mampu mengelus dada tanpa berbuat apa-apa. Selain keterbatasan pengetahuan tentang kesehatan ternak, peternak juga enggan mengobati ternaknya dengan alasan biaya pengobatannya relatif mahal, obatnya hanya ada di kota, jarangnya praktisi dokter hewan di desa dan berbagai alasan klasik lainnya. Untuk mengatasi permasalahan ini menuntut praktisi dokter hewan dan peternak sendiri lebih sedikit kreatif dalam mencari alternatif lain yakni menggunakan obat-obat tradisional yang terhampar luas di bumi nusantara yang kita cintai ini.
Beberapa penyakit yang sering menyerang ternak kambing dan dapat diobati secara tradisional diantaranya adalah sebagai berikut :
1. SCABIES (KUDIS)
Penyebab :
 Parasit yang terdapat pada kotoran yang terjadi karena  kandang kotor dan ternak tidak pernah dimandikan.
Tanda- tanda :
    - Kerak - kerak pada permukaan kulit
    - Ternak selalu menggesekan bagian kulit  yang terserang kudis
 - Kerontokan bulu, kulit menjadi tebal dan kaku
Pengobatan :
 Cukur bulu sekitar daerah terserang, mandikan ternak  dengan sabun sampai
 bersih, kemudian jemur sampai kering. Setelah kering  dapat diobati dengan
 menggunakan:
    1. Belerang dihaluskan,  dicampur kunyit dan minyak kelapa, kemudian
        dipanaskan  dan digosokkan pada kulit yang sakit.
    2. Belerang  dihaluskan dan dicampur dengan oli bekas dan digosok pada
        bagian kulit  yang sakit.
    3. Kamper /  kapur barus digerus, dicampur minyak kelapa dan dioleskan
        pada bagian  kulit yang sakit.
Pencegahan :
    - Ternak yang berpenyakit kudis tidak  boleh bercampur dengan ternak yang
      sehat.
    - Ternak yang baru dibeli harus bebas  dari penyakit kudis
    - Mandikan ternak dua minggu sekali.
    - Bersihkan kandang seminggu sekali.
2. BELATUNGAN ( MYASIS )
Penyebab :
 Luka daerah yang berdarah diinfeksi oleh lalat sehingga  lalat berkembang
 biak (bertelur) dan menghasilkan larva belatung.
Tanda-tanda :
    - Adanya belatung yang bergerak-gerak  pada bagian yang luka
    - Bila belatungan pada kaki/teracak maka  ternak terlihat pincang.
Pengobatan :
    - Bersihkan luka dari belatung, kemudian  obati dengan gerusan
      kamper/kapur  barus atau tembakau.
    - Luka dibungkus dengan kain/perban untuk  melindungi dari terjadinya luka
      baru atau  kotoran.
    - Pada hari berikutnya luka dibersihkan,  pengobatan diulang dan dibungkus
      kembali.  Biasanya dua atau tiga kali pengobatan sudah sembuh.
    - Bila belatung sudah terbasmi, pemberian  yodium tinctur dapat dipakai
      untuk  mempercepat pertumbuhan.
3. CACINGAN
Penyebab :
 Bermacam-macam cacing terjadi karena kandang yang kotor  atau padang
 pengembalaan yang kotor.
Tanda-tanda :
    - Kurus, bulu agak berdiri dan tidak  mengkilap
    - Sembelit atau  mencret
    - Lesu dan pucat
    - Daerah rahang terlihat membengkak
    - Mati mendadak
Pengobatan :
    1. Tepung buah  pinang dicampur dengan nasi hangat dikepal-kepal
        kemudian  dipaksakan untuk dimakan ternak. Ternak dianjurkan untuk
        dipuasakan  terlebih dahulu.
    2. Daun kelor  yang tua dibakar, kemudian debunya dicampur air dan
        diminumkan.  Pengobatan diulangi satu minggu kemudian.
Pencegahan :
    - Kandang dibuat panggung dan bersih
    - Pengaritan rumput setelah panas yaitu  pada jam 12.00-15.00 atau
      pengembalaan  ternak pada siang hari jam 10.00-15.00.
    - Jangan menggembalakan ternak pada  daerah rawa, sungai dan sawah.
4. KERACUNAN TANAMAN
Penyebab :
    - Ternak memakan rumput-rumputan atau  daun-daunan yang mengandung
      zat racun.
Tanda-tanda :
    - Mati mendadak, mulut berbusa, kebiruan  pada selaput lendir,
      pengelupasan  kulit/eksim atau terjadi pendarahan.
Pengobatan :
    - Cekoklah ternak dengan air kelapa muda.
Pencegahan :
 - Tidak memberikan tanaman beracun atau menggembalakan ternak di
 daerah yang banyak tumbuh tanaman yang mengandung racun.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar